Pada tanggal 4 September kita merayakan HUT gereja kita, GBI Jl. Jend. Gatot Subroto (GBI Gatsu) yang ke-36 tahun. Sama seperti setiap bayi yang lahir membawa DNA dalam dirinya, demikian juga kelahiran GBI Gatsu pada 36 tahun yang silam. Awalnya, DNA gereja kita, Restorasi Pondok Daud adalah doa, pujian, penyembahan bersama-sama dalam unity siang dan malam. Kemudian Tuhan menambahkan menjadi prajurit-prajurit Tuhan yang gagah perkasa, yang memiliki gaya hidup doa, pujian, penyembahan bersama-sama dalam unity siang dan malam, yang melakukan kehendak Bapa pada zaman ini.
Setiap keturunan yang lahir dalam garis kelahiran dibawahnya membawa DNA orangtuanya, demikian juga setiap anak-anak rohani yang ‘lahir’ (menjadi anggota jemaat) dalam keluarga besar GBI Gatsu seharusnya memiliki DNA yang sama, yang menunjukkan ciri khasnya. Bahkan sesungguhnya, seperti yang disampaikan Gembala Jemaat Induk, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahadjo, DNA restorasi pondok daud bukanlah hanya untuk gereja kita saja, melainkan untuk semua gereja.
Pertanyaan yang harus diajukan kepada diri kita masing-masing sekarang ini adalah, apakah sebagai anggota keluarga besar GBI Gatsu kita sudah memiliki dan menghidupi DNA restorasi pondok daud? Mari kita kembali menyegarkan pikiran dan pemahaman kita secara ringkas dan singkat tentang DNA kita.
Prajurit-prajurit Tuhan Yang Gagah Perkasa.
Istilah “gagah perkasa” dapat ditemui di berbagai bagian Alkitab, terutama dalam terjemahan Alkitab bahasa Indonesia. Pemahaman tentang “gagah perkasa” dapat berbeda-beda tergantung pada konteksnya. Beberapa ayat di Alkitab yang menyebutkan istilah tersebut termasuk dalam konteks sifat Allah, sifat manusia, atau perbuatan yang diberikan oleh Allah. Gagah perkasa yang digambarkan oleh figur Daud. Bukan soal fisik, mengingat dia tidak segagah Saul atau kakak-kakaknya, tetapi spirit, iman dan kebergantungannya kepada Tuhan. Orang yang gagah perkasa seperti Daud sanggup menghadapi tantangan dalam hidup seberat apapun, bahkan ketika kondisi realita kehidupan seakan tidak seperti yang Tuhan janjikan.
Memiliki Gaya Hidup Doa, Pujian Dan Penyembahan.
Membangun gaya hidup bukanlah sesuatu yang instan, melainkan diperlukan pengulangan yang terus menerus secara kontinu dan konsisten.
Demikian halnya dengan membangun gaya hidup berdoa, memuji dan menyembah TUHAN, ini bukanlah sesuatu yang secara instan terjadi. Paling tidak ada dua hal yang diperlukan untuk membangun gaya hidup seorang penyembah: kerinduan yang mendalam kepada Tuhan dan Keputusan yang tepat dalam memilih. Lebih memilih lagu pujian dan penyembahan yang membuat rohani kita bertumbuh dibandingkan dengan lagu-lagu sekuler yang kerap kali dinikmati oleh sebagian orang.
Bersama-sama Dalam Unity Siang Dan Malam.
Hal ini menunjukkan adanya keselarasan seluruh pandangan dan perasaan mereka. Tidak ada perpecahan, tidak ada kepentingan yang terbagi, tidak ada tujuan yang bertentangan.
Roma 12:18, “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!”
Ini menyiratkan dua hal: Kita harus melakukan upaya terbaik kita untuk menjaga perdamaian, dan untuk meredakan kemarahan dan kebencian orang lain; Kita tidak boleh “memulai” pertengkaran.
Melakukan Kehendak Bapa Pada Zaman Ini.
Kehendak Bapa dapat kita ketahui dari Alkitab. Salah satu kehendak Bapa pada zaman ini adalah penyelesaian amanat agung (Matius 28:18-20; Kisah Para Rasul 1:8), yakni penjangkauan jiwa dan memuridkan mereka (everyone) dengan target 2033.
Bagaimana, sudahkah Anda menghidupi DNA restorasi pondok daud? (DL)
source: hmministry.id