Materi COOL Umum Minggu 2 | Januari 2025
Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya. Lukas 2:40
Pendahuluan
Kita patut mengucap syukur Allah membawa kita masuk tahun 2025: Tahun Penuaian. Allah menjanjikan tahun 2025 akan menjadi tahun yang luar biasa, namun kita pun perlu melakukan bagian kita untuk menerima segala sesuatu yang baik dari Dia. Sebagaimana Alkitab mencatat Yesus mengalami pertumbuhan kesehatan rohani dan mental yang signifikan, demikian juga kita hendaknya bertumbuh semakin sehat secara rohani dan mental.
Tidak ada yang berkata bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang mudah, tetapi dengan iman kita percaya tahun ini akan menjadi tahun yang penuh kesaksian. Amin! Kita akan belajar dari Yesus bagaimana kita bisa tetap bertumbuh dewasa, bertambah sehat secara rohani dan mental di tahun yang baru ini. Tantangan hari hari ini adalah terjadinya penurunan kesehatan mental di mana-mana. Di Indonesia 9,8% penduduknya mengalami gangguan mental dan 6,6% mengalami depresi. Kita juga melihat naiknya fenomena bullying dan bahkan bunuh diri, yang semuanya jelas tanda-tanda gangguan mental.
Saat ini adalah masa yang sukar bagi banyak orang. Yesus pun hidup pada masa salah satu paling sukar dalam sejarah manusia: penjajahan kekaisaran romawi, tetapi Dia tetap , tetap sehat secara rohani dan mental.
- Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan anugerah Allah ada pada-Nya. (Lukas 2:40 TB2)
- Yesus makin dewasa dan bertambah hikmat-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. (Lukas 2:52 TB2)
Isi dan Sharing
Dari teks yang kita baca, kita melihat bagaimana Yesus tetap bisa bertumbuh sehat secara rohani dan mental:
- Keluarga Tetap Setia Beribadah Kepada Tuhan (Lukas 2:39-42)
alah satu hal mungkin jarang kita perhatikan adalah bahwa Yusuf dan Maria rajin dan setia beribadah kepada Tuhan. Lukas 2 menunjukkan hal tersebut. Keluarga ini rajin beribadah di Yerusalem dan mereka selalu ke sana dari tahun ke tahun yang menunjukkan bahwa ibadah bersama-sama adalah hal yang penting bagi mereka perhatikan Lukas 2:41-42.
Yesus bertumbuh di dalam kecintaan Yusuf dan Maria kepada Allah, yang diwujudkan dalam kesetiaan dan disiplin dalam beribadah. Hal yang disayangkan saat ini, justru banyak keluarga Kristen yang tidak menekankan kepada anak-anak mereka betapa pentingnya beribadah hari minggu dan berkomunitas (COOL). Banyak orang tua yang justru berkompromi mengizinkan anak-anak mereka tidak beribadah dengan alasan-alasan yang seharusnya bisa diatasi, mis: ngantuk, mau ujian, lagi males dsb. Setiap kompromi untuk tidak beribadah yang diberikan orang tua kepada anaknya untuk alasan tertentu, akan menjadi pesan bagi generasi muda bahwa bisa kok Tuhan dikesampingkan.
Banyak yang kasih alasan kalau hari Senin ujian, maka tidak perlu ke gereja hari minggu atau ber-COOL di hari lainnya. Sepertinya alasan yang masuk akal, tetapi pesan di balik itu adalah bahwa Tuhan Yesus bisa dikesampingkan untuk hal hal yang lain. Belajar dan lulus ujian sangat perlu dan memang harus terjadi, namun justru karena itulah perlu beribadah kepada Tuhan agar Dia menuntun saat ujian; agar Dia menguatkan dan memberi kekuatan saat adanya tekanan mental menghadapi ujian, agar Dia memberi semangat menghadapi tekanan mental ujian.
Ini hanyalah salah satu contoh. Saudara bisa masukkan contoh-contoh lain yang berkaitan dengan tekanan dan tuntutan, namun langkah pertama terhadap solusi menyelesaikan tekanan dan tuntutan tersebut adalah beribadah dahulu kepada Tuhan Yesus. Para orang tua, Anda ingin melihat anak-anakmu bertumbuh dewasa secara rohani dan mental? Ajak dan disiplin mengajak anak-anakmu untuk setia beribadah kepada Tuhan. Demikian juga dengan dirimu, beribadahlah bersama-sama dengan keluargamu. - Hiduplah Di Dalam Kekeluargaan Dan Persaudaraan Yang Aman Dan Dapat Dipercaya (Lukas 2:43-44)
Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. (Kolose 3:2)
Kisah Yesus yang sepertinya “tertinggal” di Yerusalem menjadi salah bagian unik dari teks yang kita baca. Beberapa orang mungkin akan berkata bahwa Yusuf dan Maria lalai dalam menjaga anak mereka. Tetapi itu bukanlah hal yang hendak disorot oleh Lukas, penulis injil ini. Sejak pasal 1, Lukas menunjukkan bahwa Yesus senantiasa berada dan di kelilingi komunitas yang aman dan dipercaya. Yesus memiliki Papa-Mama yang begitu mengasihi Dia semenjak Ia dalam kandungan, Yesus memiliki paman dan bibi yang mengasihi Dia, bahkan ketika Yesus lahir Ia dikelilingi komunitas gembala, malaikat dan orang Majus. Yesus dipersembahkan di bait Allah juga dikelilingi komunitas nabi-nabiah.
Dalam kisah teks yang kita baca, Yesus memiliki keluarga dan kenalan yang begitu mengasihi Dia sehingga Yusuf dan Maria tidak khawatir jika Yesus sepertinya “menghilang” beberapa hari karena tentunya Ia selalu ada diantara orang-orang yang aman dan dapat mereka percaya. Ketika mereka menemukan Yesus, Dia pun ada diantara komunitas para guru agama. Salah satu penyebab tekanan mental, depresi, dan stres adalah ketiadaan komunitas atau justru berada di komunitas yang toksik. Pergaulan yang salah dan keluarga yang tidak harmonis, seringkali menjadi pemicu utama terjadinya gangguan kesehatan mental.
Penting bagi kita untuk menjaga kesehatan mental keluarga kita dengan cara sebagaimana yang telah kita dibahas di poin pertama. Penting juga bagi kita untuk memilih pertemanan dan pergaulan yang sehat. Community Of Love (COOL) adalah jawaban yang tepat. Keluarga kita dan COOL kita memang tidak sempurna, tetapi di dalam kasih Kristus kita semua makin didewasakan dan disempurnakan agar makin lama makin serupa dengan Dia. Keluarga dan COOL kita mungkin tidak sempurna, tetapi karena kasih Kristus dan naungan Roh Kudus, jelas tidak menjadi toxic. Jadikan keluarga dan COOL kita komunitas yang aman dan dapat dipercaya untuk kita dan anak-anak kita bertumbuh, hidup, dan bertambah dewasa. - Bertambah Bijak Karena Pengajaran Firman Dan Hadirat Tuhan (Lukas 2:46-49)
Kita bisa bertumbuh sehat secara rohani dan mental juga karena pengajaran firman dan hadirat Tuhan. Ini yang Yesus lakukan dan juga kedua orang tua-Nya lakukan. Orang-orang kesukaannya adalah hidup menurut pengajaran, perintah dan peringatan Tuhan, serta senantiasa mencari (dekat) dengan Tuhan, akan bertumbuh semakin sehat secara rohani dan mental.
Pemazmur menulis dalam Mazmur 119:1-3 (TB2),
Berbahagialah orang yang hidupnya tidak tercela, yang hidup menurut taurat TUHAN. Berbahagialah orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati. Mereka tidak melakukan kejahatan, tetapi hidup menurut jalan-jalan-Nya.
Belajar dari interaksi Yesus dengan para guru-guru agama di Bait Allah, di mana Ia dan mereka bercakap-cakap dan saling bertanya satu-sama-lain, demikian juga hendaknya dalam kehidupan kita. Jangan berhenti hanya beribadah bersama-sama keluarga dan komunitas, tapi hiduplah juga dalam kekeluargaan dan persaudaraan yang baik, serta mendiskusikan firman Tuhan. Ambillah waktu untuk saling berbagi pandangan terhadap firman Tuhan, saling berbagi kesaksian, saling bertanya dan berdiskusi tentang firman Tuhan, di dalam keluarga dan di COOL.
Hal yang sederhana dapat dilakukan seperti setelah selesai beribadah hari minggu, ambilah waktu untuk mendiskusikan firman yang sudah disampaikan di ibadah umum atau sekolah minggu. Hal yang sama juga tentu dilakukan di COOL di mana firman bukanlah disampaikan satu arah, tetapi di diskusikan. Di dalam tuntunan kuasa Roh Kudus, kebenaran firman itu akan mendatangkan hikmat dan kesehatan mental untuk kita bertumbuh dewasa.
Kesaksian
Setelah tiga hal yang diatas kita sharingkan, di poin manakah yang Anda benar-benar diberkati dan ingin menerapkannya dalam keluarga dan kehidupan Anda secara pribadi untuk bertumbuh sehat rohani dan mental di tahun yang baru ini? Sharingkan.
Kesimpulan dan Mendoakan
Mari masuki tahun yang baru ini dengan sebuah tekad untuk bertumbuh dewasa secara rohani dan mental, dengan cara mengikuti teladan yang Yesus telah tunjukkan. Amin.