Les Pari Risqués du Ciel: Explorations et Découvertes au Jeu de lAvion Casino

Dans son ouvrage captivant, l'auteur nous entraîne dans un univers où l'aviation devient un véritable jeu de hasard. Les destins se croisent, les enjeux s'élèvent, et les pilotes se lancent dans des défis toujours plus audacieux. Chaque vol devient une aventure, chaque manœuvre un risque calculé. L'effervescence du sur le net Jeux lobby plane au-dessus de chaque exploration aérienne, ajoutant une dimension de suspense à chaque instant.

Les passionnés d'aviation trouveront dans ces récits une source inépuisable d'inspiration et d'émerveillement. Les descriptions détaillées des paysages survolés, des rencontres inattendues et des défis surmontés transportent le lecteur au cœur de l'action. Les pilotes deviennent des joueurs intrépides, pariant sur leur habileté à dompter les cieux tout en jonglant avec les aléas du Jeu de l'Avion Casino.

Chaque page de ce livre est comme une carte posée sur la table de jeu, invitant le lecteur à se laisser emporter par le tourbillon des aventures aériennes. Les découvertes se succèdent, les émotions s'entremêlent, et l'adrénaline monte à chaque virage. L'auteur nous rappelle que, dans le deposit Jeux les populaires, la prudence peut parfois être la clé du succès, mais que le goût du risque fait aussi partie intégrante de l'expérience aérienne.

En refermant ce livre, on réalise que voler n'est pas seulement une question de mécanique et de navigation, mais aussi une véritable aventure humaine. Chaque pilote, chaque passager, devient un acteur de ce grand théâtre aérien où se jouent les parties les plus exaltantes du se connecter Jeux 2024. Les ciels deviennent des terrains de jeu infinis, où se mêlent passion, courage et audace.

Pewahyuan Darah Yesus & Revival

Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: “TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu.” Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita. Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan.” 2 Samuel 6:12-13 (TB)

Kisah di atas menceritakan bagaimana Raja Daud membawa tabut TUHAN yang adalah lambang kehadiran TUHAN, dari rumah Obed Edom masuk ke kota Yerusalem.

Satu hal yg menarik dari kisah ini adalah: setelah setiap enam langkah maka Daud mempersembahkan Korban sembelihan kepada TUHAN.

Saya percaya hal ini mengandung suatu pesan profetik yang luar biasa sekali.

Angka enam dalam numerik Ibrani adalah angka manusia (melambangkan manusia). Setiap enam langkah maka Daud mempersembahkan korban sembelihan yang tentunya adalah lambang dari pengorbanan Kristus.

Secara profetik, tindakan Daud ini menggambarkan bahwa langkah kehidupan manusia itu harus ditebus oleh darah Yesus.

Dari kisah ini kita melihat di mana saat kemanusiaan kita mengalami “kematian”, dan setiap kali darah Yesus diwahyukan, kita sesungguhnya sedang bergerak dari satu kemuliaan kepada satu kemuliaan yang lebih tinggi lagi (kemanusiaan kita semakin habis, dan sebaliknya Tuhan semakin dimuliakan dalam hidup kita). Jadi akan ada kemuliaan, ada revival, ada kelepasan, ada penuaian jiwa-jiwa saat “kemanusiaan kita” ditundukkan (melalui proses pemurnian), dan saat pewahyuan akan darah Yesus diberitakan.

Hal ini (Kisah 2 Samuel 6 ini) mengkonfirmasi apa yang didapat oleh Bapak Gembala Sidang kita:

Tahun 1987 dalam keadaan yang tidak baik (keadaan sakit), beliau harus merekam album pertama beliau yang berjudul: Kuasa Darah Yesus. Kualitas suara dalam rekaman tsb tidak bagus. Tapi dalam kelemahan manusia, kuasa Tuhan sempurna. Hasil nya justru dalam waktu 3 bulan, album ini laku keras di pasaran, dan banyak sekali orang yang disembuhkan dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Revival dimulai. Penuaian jiwa-jiwa melalui restorasi pondok daud terjadi secara masif, meluas di mana-mana.

Pertengahan Maret 2024 yang lalu, kembali Pak Niko harus melakukan rekaman khotbah untuk Jumat Agung, hari untuk memperingati kematian dari Tuhan Yesus. Saat itu Pak Niko sedang dalam keadaan flu berat. Dan dengan susah payah, dengan suara yang hampir hilang, hampir sama persis dengan kejadian di tahun 1987, beliau harus menyanyikan lagu darah Yesus untuk rekaman kotbah tersebut.

Di situ beliau mendapatkan pewahyuan, bahwa kalau pada tahun 1987, 3 bulan setelah rekaman “Kuasa Darah Yesus” kebangunan rohani yang dahsyat pada saat itu terjadi, maka beliau percaya, dalam waktu 3 bulan ke depan pada acara EVERYONE ASIA 2024, tanggal 3-5 Juli, kebanguan rohani dan penuaian jiwa-jiwa yang terbesar itu dimulai (kick off).

Saya percaya, apa yang didapat oleh Bapak Gembala Sidang ini ada hubungannya dengan pewahyuan yang didapat dari kisah 2 Samuel 6 tadi. Di mana saat ada kematian “kemanusiaan” kita dan darah Yesus diagungkan, di situlah revival itu di kick off. Dan kita akan terus melihat Kemuliaan Tuhan yang semakin besar, from glory to glory, sampai Ia datang dan membawa kita masuk Yerusalem abadi. God Bless You. HW

source: hmministry.id