Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.” Kolose 3:12, 14
Kasih adalah bagian yang paling penting untuk kita miliki dan terapkan. Kasih adalah yang paling utama, terutama menjelang kedatangan Kristus yang kedua kali. Kita harus senantiasa mengenakan kasih sampai kita berjumpa Yesus dalam kemuliaan-Nya.
Kasih menjadi kekuatan untuk kita membangun hidup yang berkenan dan tidak bercela di hadapan Tuhan. Oleh kasih kita dapat membangun hidup yang suci dan tidak bercela (Filipi 1:9-10).
Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian,
Sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,
Suci dan tidak bercela adalah kualitas yang Tuhan inginkan saat Dia datang mengangkat umat-Nya.
Untuk kita dapat mengenakan kasih, terlebih dahulu kita harus mengalami dan merasakan kasih-Nya. Kita bagai bejana yang diisi, maka kemudian mengalirkannya kepada orang lain. Tanpa kita menerima dari-Nya, tidak dapat kita buat dari diri sendiri.
Kehidupan orang pilihan Allah itu seperti mata air yang memancar. Ketika kita menerima yang baik dari Tuhan, itulah juga yang keluar dari hidup kita. Kita mengalirkan aliran kasih yang menyembuhkan, memulihkan dan menghidupkan. Penuhilah hati kita dengan firman kehidupan dan pengalaman dengan Kristus, maka hidup Kristus yang akan dikecap orang lain dari hidup kita. Itulah buah keintiman dengan Kristus dan pengenalan yang makin mendalam.
Namun bisa juga sebaliknya ketika kita lalai menjaga hati. Akibat tidak membangun keintiman dengan Tuhan malah membuka celah bagi si jahat, maka musuh mencuri kesempatan untuk memasukkan sampah yang mengkhamiri hati. Akibatnya yang keluar dari hidup kita “sampah” yang merusak orang lain. Itulah upaya si pencuri, si perusak untuk membinasakan.
Karena itu perhatikanlah dengan seksama: Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4:23).
Kasih yang murni harus mendasari setiap niatan dan tindakan kita, baik kepada Tuhan, maupun dalam hubungan dengan sesama kita. Terutama yang paling mudah dilakukan adalah menjaga perkataan yang dibungkus kasih, membuat orang rasa diperhatikan dan dihargai. Membuat orang jadi berbesar hati dan rasa bernilai.
Sebaliknya, ketika hati tidak dijaga, maka perkataan itu bisa melukai perasaan orang lain. Membuat orang lain rasa direndahkan, tertolak, kecil hati dan rasa tidak berharga, atau menjadi pahit.
Karena telah menerima dari Tuhan, maka kita bisa membagikan kasih dan kelembutan-Nya kepada orang lain. Kasih mengikat kita kepada Kristus dan unity yang kudus dengan sesama anggota keluarga. Kesatuan dalam keluarga dan tubuh Kristus memerlukan kasih, ketiadaan kasih membuat keretakan dan perpecahan, sedangkan kasih membuat kesempurnaan tubuh Kristus.
Aliran apakah yang anda keluarkan dari hidup? Apakah aliran kasih-Nya dirasakan oleh orang-orang sekitar?
Waspadailah dengan saksama, apa yang anda isikan ke dalam hatimu. Isilah dengan kasih-Nya, maka anda senantiasa selalu dapat memberi kasih yang sejati yang memancar dari kedalaman hati, membangun kesatuan keluarga dan tubuh Kristus. Kasih adalah daya dorong untuk membangun hidup yang suci dan tak bercela menjelang kedatangan Kristus. (MG)
source: hmministry.id