Anda tentu pernah mendengar quote “If you fail to plan, you plan to fail”, jika anda gagal membuat perencanaan, maka anda sebenarnya merencanakan untuk gagal. Perencanaan merupakan hal yang penting, bahkan dapat dikatakan sebagai awal dari suatu keberhasilan. Firman Tuhan menunjukkan dengan jelas bahwa Allah sendiri melakukan perencanaan atas hidup kita.
Yeremia 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Masa lalu merupakan kejadian yang telah lewat, namun semua pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi hidup yang kita jalani sekarang. Masa depan merupakan misteri, bahkan satu jam ke depan mungkin saja ada hal yang tak terduga dapat terjadi dalam kehidupan kita. Itulah sebabnya Tuhan mengingatkan kita untuk membawa rencana masa depan kita ke hadapan Tuhan. Yesaya 55:8, “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.”
- Membangun (Mazmur 127:1a)
Setiap orang tentu berusaha membangun masa depannya. Karir seorang anak muda sesungguhnya telah dimulai sejak masih sekolah dan kuliah, dimulai dari disiplin belajar dan jujur dalam mengerjakan tugas maupun ujian. Kebiasaan menyontek atau kecurangan lainnya merupakan bibit menjadi seseorang yang tidak memiliki integritas di masa depan. Orang yang demikian tidak segan untuk menipu, memanipulasi, bahkan korupsi. Integritas harus dibangun, itulah sebabnya “takut akan Tuhan” merupakan kunci keberhasilan membangun masa depan. Apa yang dibangun oleh orang fasik pasti akan sia-sia dan dihancurkan oleh Tuhan. - Menjaga (Mazmur 127:1b)
Menjaga memiliki pengertian yang sama dengan memelihara dan melindungi. Setiap orang tentu berusaha menjaga dengan baik apa yang telah dibangunnya, bisnis dijaga agar tidak merugi, lalu karir dijaga dengan bersikap hati-hati dan berintegritas ketika bekerja. Namun perlu disadari bahwa penjagaan dari usaha kita sebagai manusia itu ada batasnya. Itulah sebabnya jadikan Allah sebagai penjaga dan pelindung dalam seluruh aspek hidup kita. Kuncinya yaitu mengembalikan persepuluhan yang menjadi milik Dia (Maleakhi 3:6-12). Tuhan berjanji bahwa Dia akan menjaga penghidupan kita, bahkan segala “belalang pelahap”, yaitu hal-hal yang berpotensi menyebabkan kerugian atau kehilangan, akan dihalaukan dari hidup kita. - Menghasilkan (Mazmur 127:2)
Selanjutnya dari apa yang telah dibangun dan dijaga, tentu kita ingin menghasilkan. Pegawai ingin karirnya naik, pengusaha ingin untung dan berkembang, begitu pula pelayanan ingin selalu bertumbuh dan berbuah. Pemazmur mengingatkan bahwa berkat Tuhan itu disediakan hanya bagi orang yang dicintai-Nya, yaitu orang-orang yang takut akan Tuhan. - Mewariskan (Mazmur 127:3-5)
Setiap orang juga menginginkan keberhasilan di masa sekarang ini dapat diteruskan ke masa depan, yang ditentukan oleh anak-anak kita, baik anak lahiriah maupun anak rohani. Orang-orang yang takut akan Tuhan, yang menaruh rancangan masa depannya di tangan Tuhan pasti akan mendapatkan upah dan milik pusakanya. Amin.
Source: https://dbr.gbi-bogor.org
Penulis: Victor Pandiwidjaja