Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Saudara yang dikasihi Tuhan, kita tahu bahwa kunci berkat Tuhan, Firman Tuhan katakan perintahkan berkat, berkat apa? Berkat kehidupan, berkat jiwa-jiwa, berkat pemulihan, berkat kesembuhan dan berkat yang di dalam keluarga. Itu terjadi jika ada kerukunan di antara kita, ada unity di antara kita.
Hari ini kita berdoa secara unity. Kalau ada unity dan kesatuan hati, saya percaya itu menjadi dupa yang harum, menyenangkan hati Tuhan. Sebab itu Saudara, mari terus kita bangun kesatuan hati kita, sesama kita hamba-hamba Tuhan.
- Harus memiliki kerendahan hati, orang yang rendah hati bisa menerima orang lain apa adanya, selalu bisa menerima nasehat orang lain, selalu bisa menerima pendapat orang lain. Biarlah setiap kita dapat memiliki kerendahan hati.
- Kita harus bisa menerima perbedaan-perbedaan dari pada teman-teman kita. Kita tahu unity itu atau satu itu bukannya berarti harus seragam, dengan segala perbedaan kita menjadi simfoni yang indah. Ibarat musik di gereja kalau hanya satu alat musik saja dan seragam belum menjadi simfoni yang indah. Menjadi simfoni yang indah harus menyatukan ada segala macam perbedaan, perbedaan itu disatupadukan menjadi satu unity dan menjadi keindahan bagi kita.
Kedua hal ini bisa selalu kita jaga untuk bisa unity yaitu: kerendahan hati dan menerima perbedaan-perbedaan.
Kalau itu terjaga, maka saya percaya seperti janji Firman Tuhan akan terjadi: seperti embun gunung Hermon turun mengalir ke gunung Sion, sebab ke sanalah Tuhan akan memerintahkan berkat kehidupan untuk selama-lamanya. Amin!
Source: dbr.gbi-bogor.org
Penulis: Pdt. Sukirman Pardi