Dalam Mazmur 6 Daud sedang memohon agar ia tidak mendapatkan hukuman Tuhan. Saat itu Daud terkesan sedang mengalami suatu kesakitan (Mazmur 6:2), karena suatu hal yang menekan jiwanya (Mazmur 6:3).
Kasihanilah aku, TUHAN, sebab aku merana; sembuhkanlah aku, TUHAN, sebab tulang-tulangku gemetar, dan jiwakupun sangat terkejut; tetapi Engkau, TUHAN, berapa lama lagi?
Penderitaan yang dialami oleh manusia umumnya seputar hal badani dan jiwani. Pada akhirnya yang menentukan atau berpengaruh dengan hal rohani, yaitu respons dari manusianya. Itulah sebabnya seringkali kita mendengar nasehat dari hamba Tuhan untuk memiliki respons yang benar terhadap Tuhan. Respons terhadap kesakitan (sickness) dan penderitaan (pain) ternyata dapat membuat seseorang semakin dekat, atau sebaliknya semakin jauh dari Tuhan. Ternyata yang membuat perbedaan seseorang menjadi better atau bitter (pahit) adalah respons dari orang itu sendiri.
Dari Mazmur 6, kita dapat belajar beberapa hal dari Daud bagaimana memberikan respons dalam setiap masalah atau keadaan:
- Daud “seorang yang nggak enak hatian sama Tuhan”
- Daud sangat dekat dengan Tuhan
- Daud beriman pada Tuhan
Kita dapat belajar dari Daud bahwa doa atau permohonan yang disampaikan dengan sungguh-sungguh di hadapan Tuhan, itu tidak pernah sia-sia. Percayalah bahwa kamu telah menerimanya (Markus 11:24), karena tepat sesuai waktu-Nya kita pasti menerima kemenangan.
Source: dbr.gbi-bogor.org
Penulis: Victor Pandiwidjaja