Materi COOL Umum Minggu 3 | Februari 2025
“Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” Galatia 6:7-8
Pendahuluan
Surat Galatia adalah surat pertama yang ditulis oleh Rasul Paulus. Ia menulis surat ini untuk meneguhkan pemahaman akan kasih karunia keselamatan oleh iman kepada Kristus sehingga sekarang orang-orang Yahudi dan non-Yahudi yang percaya kepada Kristus, dipersatukan bukan oleh hukum tetapi dalam kasih karunia-Nya, oleh Roh Kudus. Walaupun surat Galatia membahas banyak mengenai hal tersebut, tetapi dua pasal terakhir surat ini, Paulus juga mengajarkan hal-hal penting untuk diperhatikan dan dilakukan setelah kita menerima keselamatan.
Isi dan Sharing
Bagaimana kita dapat hidup dalam Roh?
- Tidak Hidup Dalam Nafsu Kedagingan Dan Hidup Dituntun Oleh Roh Kudus
Salah satu hal yang penting untuk dilakukan oleh orang-orang percaya adalah tidak lagi hidup di dalam nafsu kedagingan tetapi hidup oleh tuntunan Roh Kudus baca (Galatia 5:16-17). Kita Paulus mengingatkan agar hidup kita yang sudah ditebus dari dosa, tidak lagi jatuh kepada keinginan-keinginan daging bacalah (Galatia 5:18-21) tetapi hidup dituntun oleh Roh Kudus sehingga menghasilkan tindakan-tindakan yang disebut sebagai buah Roh (Galatia 5:22-23). Lebih lanjut di Galatia 5:25-26, Paulus mengungkapkan bahwa kalau kita hidup dalam Roh, dipimpin oleh Roh dan menghasilkan buah Roh, maka kita akan hidup dalam saling menghormati, saling membantu dan tidak malah saling menantang atau mendengki. Dalam Galatia 6, Paulus mengingatkan bahwa kita ini lemah karena itu perlu dituntun kuat oleh Roh Kudus. Ini memungkinkan kita untuk saling menegur dalam kasih, saling tolong-menolong dan saling menanggung-beban dan saling menjaga sesama saudara seiman kita agar tidak jatuh dalam dosa/kedagingan kembali. Semua ini memungkinkan untuk dilakukan oleh karena Roh Kudus dan pengajaran Firman Tuhan (Galatia 6:6). - Hidup Lebih Sungguh-sungguh Di Dalam Tuhan
Sangat menarik, Paulus menegur dengan keras apabila ada orang yang mengklaim dirinya adalah seorang percaya namun tindakan sehari-harinya ternyata kedagingan. Inilah yang Paulus maksudkan menabur dalam dagingnya di ayat 7. Orang-orang yang demikian sedang mempermainkan Allah: hidup seolah-olah dipimpin Roh Kudus, tetapi kelakuannya ternyata bertolakbelakang dengan klaim tersebut. Ayat 8 mengingatkan bahwa orang akan menuai apa yang ditaburnya. Yang menabur dalam kedagingan akan menuai kebinasaan lihat kembali Galatia 5:21 (kata “… tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah). Perbuatan daging juga hanya akan menimbulkan ketidakharmonisan dengan sesama dan mendatangkan ketidakpedulian akan situasi sesama saudara seiman. Namun mereka yang menabur dalam Roh, yang artinya berbuat tindakan-tindakan buah Roh sesuai pimpinan Roh Kudus, akan menuai hidup. Itulah sebab Paulus mengingatkan agar kita tidak jemu-jemu berbuat kebaikan, terutama kepada saudara-saudara seiman. Ini sejalan dengan pesan Tuhan Yesus dalam Yohanes 15 agar murid-murid-Nya saling mengasihi satu-sama-lain, dan kasih itu akan diperkuat lagi dengan pencurahan Roh Kudus. Jadi bagaimana aplikasi dari pemahaman ini dalam kehidupan sehari-hari? Mari periksa diri kita: bagaimana reaksi kita saat menghadapi suatu katakanlah pertentangan atau mungkin pertengkaran dengan keluarga kita, atau teman dekat kita, atau bahkan anggota COOL kita? Apakah reaksi kita sesuai dengan Galatia 5:22-23 atau malah Galatia 5:19-21? Pembahasan ini tidak sedang menghakimi, tetapi membantu Saudara untuk merefleksikan diri, sehingga membantu Saudara untuk bertumbuh lebih baik dalam segala hal.
Diskusikan
Ketika menghadapi situasi tidak enak dengan seseorang, apakah reaksi saudara condong ke Galatia 5:22-23 atau Galatia 5:19-21?
Kesimpulan dan Mendoakan
Banyak orang menetapkan Februari sebagai bulan kasih. Bagi kita, tentu saja tidak, karena kasih harus dinyatakan setiap saat dan kita bagikan kepada orang banyak. Dan jika kita mengasihi orang lain, itu karena Tuhan terlebih dahulu mengasihi kita.