TIGA PRINSIP PENUAIAN BERKAT

Materi COOL Umum Minggu 2 | Februari 2025

Pendahuluan

Pesan Tuhan yang disampaikan oleh Bapak Gembala kita, Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo, saat kita memasuki tahun yang baru, tahun 2025: Tahun Penuaian adalah tentang jenis-jenis penuaian. Salah satu jenis penuaian yang kita terima adalah penuaian berkat. Kita tentu sangat bersukacita mengenai hal tersebut. Namun, jangan lupa bahwa kita juga harus memiliki pemahaman yang benar mengenai penuaian berkat yang dimaksudkan.


Isi dan Sharing

Pemahaman yang benar mengenai penuaian berkat yang harus kita miliki :

  1. Tuaian Berkat Bagi Kita Sesungguhnya Adalah Anugrah Tuhan
    Berkat yang kita terima dari Tuhan, sekalipun melibatkan usaha kita sebagai manusia, namun kita harus tetap mengingat apa yang dikatakan dalam Amsal 10:22,
    Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, jerih payah tidak akan menambahinya.
    Artinya, bukan jerih payah itu yang membuat kita menjadi kaya, tetapi semata-mata karena berkat Tuhan. Namun demikian, kita harus rajin, tekun melakukan tugas kita, bekerja keras dan cerdas, bukan bermalas-malasan. Selain itu kita harus setia kepada Firman Tuhan, disiplin rohani seperti doa, puasa, dan membaca Alkitab, sebagai respons terhadap keyakinan bahwa Tuhanlah sumber berkat.
    Memberikan persembahan, membantu orang yang membutuhkan sebagai wujud syukur atas berkat Tuhan. Jangan lupa untuk beristirahat dengan damai dalam Tuhan, menghindari obsesi terhadap pekerjaan, dan mempercayai Tuhan untuk hasil terbaik.
  2. Jangan Sampai Berkat Yang Diterima Membuat Kita Melupakan Tuhan
    Jadi kalau kita menerima tuaian berkat sesuai dengan Ulangan 6:12 dikatakan, jangan sampai kita melupakan Tuhan sebab Dialah sang sumber berkat. Karenanya, layaklah kita bersyukur untuk setiap berkat yang diterima dengan bersaksi di COOL tentang karya Tuhan yang nyata dalam memberikan berkat. Selain itu kita juga diingatkan untuk tidak menjadi sombong atas keberhasilan atau berkat, melainkan tetap rendah hati. Karenanya, kita perlu mempraktikkan kemurahan hati, seperti berbagi berkat kepada mereka yang membutuhkan dan juga melakukan pelayanan kepada sesama. Terlibat dalam misi sosial, mendukung pelayanan gereja melalui persembahan dan donasi misi.
    Jangan lupa mengelola keuangan secara bertanggung jawab, termasuk memprioritaskan kebutuhan rohani dan sosial, sebagai bentuk kita tidak melupakan Tuhan.
  3. Berkat Yang Kita Terima Dari Tuhan Bukan Sekedar Untuk Keperluan Pribadi, Tetapi Juga Untuk Menyelesaikan Amanat Agung.
    Yesaya 60:1, Tuhan berkata: Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
    Kalau kita lakukan itu, maka kita akan mengalami Yesaya 60:5 yang berkata, Pada waktu itu, engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan berpindah kepadamu.

    Sesuai dengan yang dikatakan dalam Yesaya 61:6, maka kalau kita disebut imam Allah dan menjadi pelayan Allah, maka kita akan menikmati kekayaan bangsa-bangsa dan akan memegahkan diri dengan segala harta benda mereka. Tuhan mengingatkan kita bahwa “tuaian berkat” yang diberikan kepada kita bukan hanya untuk pribadi kita, tetapi lebih dari itu untuk menyelesaikan amanat agung. Banyak hal yang bisa kita lakukan, antara lain misalnya, mendukung kebutuhan hidup dan pelayanan misionaris di berbagai tempat; mendukung pembiayaan acara-acara seperti crusade, konferensi, atau kegiatan pelayanan; membangun gereja di daerah-daerah terpencil; memberi makan orang lapar, memberi pakaian kepada yang membutuhkan.

Diskusikan

  1. Mengetahui bahwa berkat adalah pemberian dari Tuhan, menurut Saudara apakah sikap pasrah adalah hal yang wajar saja?
  2. Sudah berapa banyak dari berkat yang Saudara terima, saudara salurkan atau gunakan untuk upaya menuntaskan amanat agung (pengabaran Injil)? Perhatikan contoh-contohnya di point no. 3 pada pembahasan diatas

Kesimpulan dan Mendoakan

Berkat keuangan adalah sarana yang Tuhan percayakan untuk mendukung pekerjaan-Nya. Penggunaan berkat ini diiringi oleh doa dan kepercayaan kepada kuasa Roh Kudus untuk memimpin dan melipatgandakan hasil dari setiap upaya yang dilakukan. Tetaplah bergantung pada hikmat Tuhan dalam mengelola setiap berkat untuk kemuliaan-Nya. Amin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *