Les Pari Risqués du Ciel: Explorations et Découvertes au Jeu de lAvion Casino

Dans son ouvrage captivant, l'auteur nous entraîne dans un univers où l'aviation devient un véritable jeu de hasard. Les destins se croisent, les enjeux s'élèvent, et les pilotes se lancent dans des défis toujours plus audacieux. Chaque vol devient une aventure, chaque manœuvre un risque calculé. L'effervescence du sur le net Jeux lobby plane au-dessus de chaque exploration aérienne, ajoutant une dimension de suspense à chaque instant.

Les passionnés d'aviation trouveront dans ces récits une source inépuisable d'inspiration et d'émerveillement. Les descriptions détaillées des paysages survolés, des rencontres inattendues et des défis surmontés transportent le lecteur au cœur de l'action. Les pilotes deviennent des joueurs intrépides, pariant sur leur habileté à dompter les cieux tout en jonglant avec les aléas du Jeu de l'Avion Casino.

Chaque page de ce livre est comme une carte posée sur la table de jeu, invitant le lecteur à se laisser emporter par le tourbillon des aventures aériennes. Les découvertes se succèdent, les émotions s'entremêlent, et l'adrénaline monte à chaque virage. L'auteur nous rappelle que, dans le deposit Jeux les populaires, la prudence peut parfois être la clé du succès, mais que le goût du risque fait aussi partie intégrante de l'expérience aérienne.

En refermant ce livre, on réalise que voler n'est pas seulement une question de mécanique et de navigation, mais aussi une véritable aventure humaine. Chaque pilote, chaque passager, devient un acteur de ce grand théâtre aérien où se jouent les parties les plus exaltantes du se connecter Jeux 2024. Les ciels deviennent des terrains de jeu infinis, où se mêlent passion, courage et audace.

Ikuti Tuntunan Tuhan Secara Radikal

Shalom!
Tahun 2024 adalah tahun untuk bangkit, jadi teranglah!


Yesaya 60:2-3 (TB2) “Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.”

Hari-hari ini pentakosta ketiga sedang turun dan Tuhan Yesus berkata dalam Matius 5:14-16 bahwa kita adalah terang dunia. Hendaknya terang kita bercahaya di depan semua orang supaya mereka melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa kita yang di surga.

Bangkit Dan Jadi Teranglah
Bangkit dan jadi teranglah, artinya kita harus taat kepada tuntunan Tuhan secara radikal.
Pada waktu Musa dan orang Israel berjalan di padang gurun, mereka dituntun tiang awan dan tiang api. Mereka secara radikal harus taat kepada tuntunan Tuhan ini. Kalau tiang awan dan tiang api itu berhenti, mereka juga berhenti dan berkemah. Kalau tiang awan dan tiang api itu naik, maka mereka juga bergerak. Berapa lama pun awan itu diam di atas kemah suci, baik 2 hari, sebulan atau lebih lama, orang Israel tetap berkemah dan tidak berangkat. Tetapi ketika awan itu naik, barulah mereka berangkat. Jadi atas titah Tuhan mereka berkemah, dan atas titah Tuhan juga mereka berangkat.

Seperti yang dilakukan oleh orang Israel pada waktu itu, maka Tuhan menghendaki agar kita harus taat secara radikal terhadap tuntunan Tuhan.

Dalam menyelesaikan Amanat Agung sampai dengan tahun 2033, Tuhan memberikan pengertian bahwa kita saat ini seperti orang-orang Israel yang dipimpin oleh Yosua untuk memasuki tanah perjanjian.

Pada waktu itu mereka akan melalui jalan yang belum pernah mereka lalui sebelumnya karena itu mereka harus mengikuti tabut Allah. Kita pun saat ini sedang berjalan melalui jalan yang belum pernah kita lalui sebelumnya. Pintu sudah dibuka oleh Tuhan, tetapi jalan yang di depan kita belum pernah dilalui sebelumnya. Karena itu kita harus mengikuti tuntunan Tuhan secara radikal. Katakan, “Amin”.

Orang Israel harus mengikuti tabut Allah dengan jarak kira-kira 2000 hasta (sekitar 914 m). Tidak boleh terlalu dekat, juga tidak boleh terlalu jauh, supaya mereka tidak kehilangan arah dan tidak tahu jalan yang harus dilalui. Begitu juga dengan kita dalam mengikuti tuntunan Tuhan, tidak boleh terlalu dekat dan juga tidak boleh terlalu jauh.

Pengertian tentang terlalu dekat dan terlalu jauh dari tuntunan Tuhan, terdapat dalam

Pengkotbah 7:16-17 “Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri? Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh! Mengapa engkau mau mati sebelum waktumu?”

Jadi disini, jelas bahwa kita harus memperhatikan dengan seksama agar kita tidak terlalu dekat dan juga tidak terlalu jauh dari tuntunan Tuhan karena akibatnya bisa fatal. Terlalu dekat disini artinya terlalu saleh, perilaku yang terlalu berhikmat.

Pengertian ini harus dihubungkan dengan

Amsal 3:7 “Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan”

Ini juga bisa diartikan jangan ‘sok’ rohani, jangan merasa paling benar sendiri. Ingat akibatnya bisa fatal. Sedangkan terlalu jauh bisa diartikan terlalu fasik dan bersikap bodoh. Ingat akibatnya juga bisa fatal.

Supaya kita tidak terlalu dekat atau terlalu jauh dari tuntunan Tuhan, maka kita harus memperhatikan pesan Yosua kepada bangsa Israel yang akan masuk ke tanah perjanjian dengan mengikuti tabut dalam

Yosua 3:5 “Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.”

Jadi kita akan tahu kalau kita tidak akan menyimpang dari tuntunan Tuhan kalau kita “menguduskan diri”. Untuk menyelesaikan Amanat Agung sampai dengan tahun 2033, jalan yang kita tempuh belum pernah dilalui sebelumnya. Karena itu kita harus “menguduskan diri” supaya tidak menyimpang dari tuntunan Tuhan.


Layaklah segala bangsa, sujud kepada-Mu
S'bab Kau Allah yang kudus
Layak disembah

Layaklah segala bangsa, sujud kepada-Mu
S'bab Kau Allah yang kudus
Layak disembah

Layak disembah
Layak disembah


Arti Bangkit Dan Jadi Terannglah
Kita harus menyelesaikan Amanat Agung.

Kita harus memuridkan dan hanya murid yang bisa memuridkan. Karena itu kita harus menjadi murid Tuhan Yesus.

Untuk bisa bangkit dan jadi teranglah, yang artinya menjadi murid, maka kita harus mengalami proses pemurnian dan pembentukan yang dilakukan oleh Tuhan sendiri.

Pada akhir tahun 2023, Tuhan berbicara kepada saya melalui

Maleakhi 3:1-4 (TB2) “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, agar ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Tiba-tiba, Tuhan yang kamu cari akan datang ke bait-Nya! Utusan perjanjian yang kamu inginkan itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya?
Siapakah yang dapat tetap berdiri, ketika Ia menampakkan diri?
Sebab Ia seperti api pemurni logam dan seperti sabun penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan menahirkan perak.
Ia menahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban kepada TUHAN dalam kebenaran.
Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun purbakala.”

Ps. Dee, pendoa syafaat saya yang berada di Perth, Australia, memberikan pesan Tuhan kepada saya bahwa tahun 2024 ini adalah ‘tahun tiba-tiba’.
Baptisan api atau pemurnian gereja akan terjadi secara tiba-tiba dan kemuliaan Tuhan turun.
Hal ini akan mengakibatkan penuaian jiwa akan terjadi secara cepat. Mereka berbondong-bondong masuk ke dalam Kerajaan Allah. Mereka datang dari berbagai lapisan masyarakat, orang tua dan anak-anak muda dari berbagai macam latar belakang. Anak-anak muda akan lapar dan bergairah untuk Tuhan.
pentakosta ketiga akan dinyatakan seperti belum pernah terjadi dan disaksikan sebelumnya. Karena hal itu akan terjadi di rumah-rumah melalui penyembahan sehingga terjadi kesembuhan, mujizat, pencurahan Roh Kudus yang akan menarik jutaan jiwa ke dalam Kerajaan Allah. Haleluya!


Curahkanlah kuasa-Mu Tuhan
Mujizat terjadi di tempat ini

Curahkanlah kuasa-Mu Tuhan
Mujizat terjadi sekarang ini

Curahkanlah kuasa-Mu Tuhan
Mujizat terjadi di tempat ini

Curahkanlah kuasa-Mu Tuhan
Mujizat terjadi sekarang ini

Mujizat terjadi sekarang ini
Mujizat terjadi sekarang ini

Tuntunan Tuhan yang kedua adalah sebagai berikut

Mendeklarasikan Kemenangan Ketika Dicobai Iblis
Judul perikop Matius 4:1-11 (TB2) adalah Yesus dicobai di padang gurun. Disini Tuhan Yesus yang sedang dalam kondisi lapar setelah berpuasa 40 hari 40 malam; dicobai Iblis.

Ada 3 jurus pencobaan yang diberikan oleh Iblis kepada Tuhan Yesus. Perlu dicatat bahwa 3 jurus pencobaan Iblis ini, juga secara terus menerus ditujukan kepada orang-orang Kristen. Seperti Tuhan Yesus yang menang ketika dicobai Iblis maka kita pun harus menang. Bangkit, jadi teranglah. Kita akan melihat 3 jurus pencobaan yang dilakukan oleh Iblis.

Iblis berkata kepada Tuhan Yesus: Jika engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.
Iblis tahu bahwa Yesus sedang lapar. Dia butuh roti. Disini Iblis menekankan bahwa hidup di dunia yang paling penting mencari roti. Roti berbicara tentang hal-hal yang jasmani. Kalau tidak ada roti maka akan mati. Karena itu cari roti dengan segala macam cara kalau perlu.

Tetapi apa jawab Tuhan Yesus? Ada tertulis manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Haleluya!
Tuhan juga berpesan kepada kita bahwa jangan kamu kuatir apa yang akan kamu makan, apa yang akan kamu minum, apa yang akan kamu pakai. Semua itu dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Tetapi Bapamu yang di surga tahu kamu memerlukan semuanya itu. Karena itu cari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya… maka semuanya, apa yang Saudara butuhkan akan ditambahkan kepadamu.


Carilah dulu kerajaan Allah
Dan kebenaran-Nya

Maka semuanya 'kan ditambah padamu
Halelu Haleluya

Haleluya
Haleluya

Haleluya
Haleluya

Haleluya 
Haleluya

Haleluya
Halelu Haleluya

Iblis membawa Tuhan Yesus ke Kota Suci dan menempatkan Dia di pinggir atap Bait Allah.

“Lalu Iblis berkata kepada Tuhan Yesus: Jika engkau Anak Allah, jatuhkan dirimu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu. Tuhan Yesus langsung menjawab: “Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”

Tuhan Yesus tahu tentang hukum gravitasi bahwa kalau Dia menjatuhkan diri ke bawah akan mati. Memang firman yang dikutip oleh Iblis itu bahwa Dia akan menyuruh malaikat untuk menyelamatkan. Tetapi ini adalah logos, bukan rhema, artinya firman yang dikutip Iblis ini bukan berbicara kepada Yesus.

Pdt. Yonggi Cho pernah bersaksi tentang 4 gadis yang baru pulang dari KKR dan mereka sedang on-fire. Mereka harus menyeberangi sungai yang pada saat itu sedang banjir. Mereka berkata satu dengan yang lainnya tentang firman mengenai Petrus yang berjalan di atas air. Kalau Petrus bisa berjalan di atas air, kita juga pasti bisa. Dengan bergandengan tangan mereka menyebrangi sungai yang banjir tadi. Apa akibatnya? Akibatnya 4 gadis itu mati terseret banjir. Mereka rupanya tidak mengerti bahwa Petrus bisa berjalan di atas air karena disuruh Tuhan Yesus. Jadi Petrus itu sebenarnya berjalan di atas firman Tuhan. Iblis berusaha untuk menjebak kita dengan jurus seperti ini.

Saya diingatkan tentang paham hypergrace yang berkata: “kalau kita sudah lahir baru, kita bisa melakukan apa saja, dan Bapa di surga pasti tersenyum, artinya kita tetap selamat.” Ini yang disebut mencobai Tuhan. Hati-hati!

Iblis membawa Tuhan Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan semua kerajaan dunia dengan kemegahannya.

Iblis berkata: Semua ini akan kuserahkan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.”
Langsung Tuhan Yesus berkata kepada Iblis:
“Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”

Ingat: Penguasa dunia ini adalah Iblis. Dia bisa memberikan kepada siapa saja yang dia kehendaki yaitu orang-orang yang mau menyembah dia. Jurus ini banyak mengalahkan orang-orang Kristen. Hati-hati! Hati-hati!

Sesuai dengan perumpamaan tentang seorang penabur, maka Tuhan Yesus berkata: orang Kristen yang tidak berbuah disebabkan karena kekhawatiran dunia, tipu daya kekayaan dan kenikmatan hidup. Ini adalah tipu daya si Iblis. Kita harus bangkit, jadi teranglah. Kita harus mendeklarasikan kemenangan kita waktu dicobai si Iblis.

Saudara-saudara, kita semua harus jadi pemenang, yang mau jadi pemenang katakan Amin! Sebab hanya pemenang yang masuk surga. Hanya pemenang yang masuk surga. Mari kita katakan bersama saya:


Kitalah umat pemenang, Kita umat pemuji
Kita anak perjanjian, Yesus t'lah bangkit kalahkan maut

Bangkit, ya, lahir baru
Jalan dalam kuasa darah-Nya

Jadi ahli waris-Nya
Anak Allah, anak Allah

Anak Allah, hei, 
Anak Allah, hei, hei, hei

source: hmministry.id